Menakar Dugaan Permainan Uang Dalam Sekleksi KPU Wakatobi Yang Melibatkan Abdul Rajab


WAKATOBI- Dugaan ketidak netralnya Abdul Rajab selaku ketua KPU kabupaten Wakatobi dan salah satu tim seleksi (timsel) mulai mencuat satu persatu.

Selain diduga mengumpulkan sejumlah calon anggota KPU Wakatobi yang masuk dalam 10 besar untuk diarahkan berterima kasih kepada Bupati Wakatobi Haliana, kini Abdul Rajab dikabarkan meminta uang kepada salah satu peserta seleksi calon anggota KPU Wakatobi dengan alasan akan di bantu diluluskan.

Bukan hanya itu Abdul Rajab disebut-sebut menjadi penghubung ke salah satu makelar bernama Nurlina Nurdin dan salah seorang timsel zona 3 bernama Asinuru.

Salah seorang peserta seleksi calon anggota KPU yang telah gugur berinisial RA mengatakan,Abdul Rajab yang mempertemukan dirinya dengan makelar tersebut di rumah makan Angkasa Nikmat Kendari.

"Saya diundang ketemu di rumah makan Angkasa Nikmat oleh Abdul Rajab," kata RA ini pada 12 Mei 2023

RA menjelaskan, ia dimintai uang uang jutaan rupiah dengan alasan untuk mendongkrak nilai hasil tes Kesehatan.

Ia mengungkapkan, bukan saja dirinya beberapa temannya juga dimintai sejumlah uang jutaan rupiah dengan cara di tranfer ke nomor rekening Nurlina Nurdin.

"Ada semua chat WhatsApp permintaan uang di transfer ke rekening atas nama Nurlina Nurdin, sebesar Rp4 juta perorang," terangnya

Hingga saat ini, ia bersama beberapa orang peserta seleksi KPU masih menyimpan bukti transferan permintaan Nurlina Nurdin. Namun sayangnya saat dimintai untuk dikembalikan uang yang telah ditranfer, Nurlina Nurdin tidak mau.

Bukan hanya Nurlina Nurdin, RA membeberkan dugaan adanya permintaan uang puluhan juta rupiah dari Abdul rajab agar bisa lolos ke sepuluh besar dengan alasan permintaan dari Timsel.

"Itu uang saya pura-pura iyakan bahwa saya sudah siapkan dengan temanku, dia kasih tahu saya siap-siap aktifkan HPmu jangan kau matikan. Kalau saya sudah di tempat saya hubungi kamu nanti saya kode." Terangnya

Namun ternyata ada yang menelepon Abdul Rajab, karena ditahu bahwa dia minta uang kepada dirinya. "Akhirnya dia telepon saya dengan marah-marahn. Dia kasih tau saya kenapa kau melapor-melapor karena gara-gara itu saya dimarahi oleh seseorang." Paparnya

Sehingga Abdul Rajab menyampaikan kedirinya agar jangan lagi membayar karena dirinya tidak iklas memberi. Namun ia telah dihubungi oleh temannya karena sudah membawa uang Rp 40 juta.

Ia menambahkan, biasanya mereka melakukan pertemuan di rumah Abdul Rajab di Kendari bersama salah satu timsel Zona 3 Sultra.

Nurlina Nurdin saat dikonfirmasi berkali-kali tidak menjawab telephon maupun membalas konfirmasi melalui via whatsapp.

Terkai dugaan Abdul Rajab mengumpulkan sejumlah calon anggota KPU Wakatobi yang masuk 10 besar usai idul fitri 1444 hijriah lalu di rumahnya La Erek untuk berterimakasih kepada Bupati Wakatobi Haliana. Pertemuan tersebut juga diduga dihadiri oleh salah satu anggota timsel Asinuru.

Setiap calon dimintai uang (khusus yang tujuh nama dalam rekomendasi PDI-P) masing-masing Rp 50 juta. Konon untuk dibagi ke timsel yang lain, sisanya tiga calon juga dimintai uang karena telah diurus sampai 10 besar, sebah semua timsel zona tiga diataur oleh Haliana.

Tak cukup sampai di situ, untuk menuju ke lima besar, parah calon anggota KPU ini diarahkan untuk menyetor sejumlah uang karena Haliana yang punya jaringan, dan dilarang melakukan gerakan tambahan, semua harus melalui satu jalur.

Lanjutnya, para calon KPU ini diarahkan harus ikut arahan/tunduk pada kepentingan Haliana, karena  jika para calon KPU ini tidak loyal/ikut, tunduk pada kepentingan Bupati Wakatobi itu, maka diancam akan bernasib sama dengan anggota KPU La Ode Mohamadi, yang walaupun memiliki nilai tes tertinggi, nilai psikologisnya direkomendasikan oleh pusat Psiko TNI AD Bandung, tetap bisa dihabisi atau digagalkan masuk 10 besar.

Saat di konfirmasi terkait dugaan keterlibatanya dalam makelar Abdul Rajab mengaku tidak tahu menahu persoalan tersebut.

Namun Abdul Rajab mengaku, kenal dengan Nurlina Nurdin karena pernah sama-sama berkader di satu organisasi dan pernah bertemu pada saat proses tes seleksi KPU Kabupaten.

"Saya hanya ketemu satu kali di rumah makan Angkasa Nikmat. Kita cerita-cerita biasa saja namanya juga teman. Ketemunyapun saat buka puasa saja," terang Abdul Rajab saat dikonfirmasi pada 16 Mei 2023.

Sebelumnya juga Abdul Rajab juga membantah bahwa, dirinya mengumpulkan sejumlah calon anggota KPU yang masuk 10 beser tersebut.

"Yang intinya saya tidak ada, dan saya tidak tahu pertemuan itu. Karena tanggal 24 April baru saya balik dari Tomia," Kata Abdul Rajab saat di konfirmasi di ruang kerjanya, pada 8 Mei 2023

Bahkan menurutnya, selama seleksi berlangsung hingga sekarang ia tidak bertemu dengan para calon anggota KPU maupun Timsel yang bernama Asinuru.

Salah seorang calon anggota KPU Wakatobi yang masuk dalam 10 besar Visman membenarkan, bahwa ia sempat di hubungi dan membuat jadwal untuk ketemu dengan Bupati Wakatobi Haliana, namun rencana pertemuan itu hingga kini belum terlaksana.

Visman menjelaskan, ia tidak pernah mengeluarkan uang sogokan untuk lulus sampai ke 10 besar.

"Tidak ada yang begituan, kita murni nda tau kalau yang lain," ungkapnya saat di konfirmasi melalui via telepon pada 10 Mei 2023

Salah seorang anggota timsel Asinuru menerangkan ia tidak mengetahui apa lagi mengikuti pertemuan tersebut.

"Saya pribadi tidak tahu menahu soal itu, apa lagi terlibat, dan minta-minta uang itu," pangkas Asinuru saat di konfirmasi di ruang kerja, pada 11 Mei 2023

Ia juga meminta, di konfirmasi langsung kepada peserta apakah ada yang dimintai uang atau tidak.

Iapun menerankan, tidak pernah ke rumahnya La Erik, bahkan saat tahapan seleksi di Kendari, ia selalu berpindah-pindah hotel untuk menghindari sehotel dengan para calon anggota KPU tersebut.

Menurutnya, ia ketemu dengan Abdul Rajab sekitar bulan Januari 2023, itupun saat pulang kampung karena satu speed boat.

Ia pastikan, selama proses seleksi calon anggota KPU berlangsung pihaknya telah bekerja secara profesional.

Bupati Wakatobi Haliana saat di konfirmasi melalui via WhatsApp terkait persoalan tersebut ia enggan membalas.
Tim/Red

Comments