Skip to main content
UPZ sedekah (ZIS) adalah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Di Makassar misalnya, Walikota Moh.Ramdhan Pomanto mengharapkan, lembaga PDAM SERAHKAN ZAKAT, RP25.650.000 KE BAZNAS MAKASSARBadan resmi, dan satu-satunya yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan Makassar sebagai kota zakat. Setidaknya, demikian Waliota Makassar, BAZNAS bersama seluiruh elemen terkait mengambil bagian penting, dalam menanamkan budaya berzakat, di kalangan ummat Islam di kota ini. Atas dasar itu, direksi dan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, jauh hari telah melaksanakan ZIS.Melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), PDAM Makassar, sejak lama telah menyerahkan ZIS ke BAZNAS Kota Makassar. Malah, setoran setiap bulan dari perusahaan daerah yang berawal dari tahun 1924 dengan dibangunnya Intalasi Pengelolaan Air (IPA) Ratulangi oleh pemerintah Hindia Belanda, Waterleidjdjing Bedrijf, itu lumayan besar.Direksi PDAM Kota Makassar, H. Arifuddin Hamarung atas nama karyawan PDAM Makassar menyerahkan ZIS bulan Januari sebebar Rp25.650.000 (dua puluh lima juta, enam ratus lima puluh ribu rupiah) kepada BAZNAS Makassar diwakili Wakil Ketua I, Ahmad Taslim. Turut hadir, sejumlah jajaran PDAM, termasuk Ketua UPZ PDAM (Saleh,S.Ag). Turut mendampingi Ahmad Taslim, Kepala Bidang I Bidang Pengumpulan, H.Arifuddin. Di sela sela penyerahan dana ZIS, H.Arifuddin Hamarung mengharapkan, BAZNAS Makassar dapat memanfaatkannya dengan baik dan benar kepada kaum dhuafa yang membutuhkan. Tentunya sesuai dengan persyaratan. “Kami percaya kepada BAZNAS Makassar untuk menyalurkan dana ZIS dari PDAM Makassar ini dengan baik,” pinta mantan Kadispenda Kota Makassar tersebut, usai penyerahan ZIS, Kamis, 27 Januari 2022.Menjawab harapan Arifuddin Hamarung, Ahmad Taslim mengaku, dirinya bersama tiga komisioner lainnya yakni, H.Ashar Tamanggong (ketua), H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing—masing masing wakil ketua II dan III, bersama seluruh jajaran BAZNAS Kota makassar segera menyerahkannya kepada kaum dhuafa . “Percayalah, bahwa BANZAS Makassar tidak main main dalam persoalan zakat, infak, dan sadakah. Kami akan langsung menyalurkan kepada kaum dhuafa , sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam delapan asnaf . Dan yakinilah, seluruh dana yang diterima, tidak tertahan lama di BANZAS. Paling tidak, satu pekan, seluruh dana sudah tersalur,” ujarnya.Ke delapan asnaf yang dimaksud Ahmad Taslim yaitu, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat.Di bagian lain, alumni Universitas Hasanuddin makassar ini juga mengutip pernyataan Walikota Makassar soal budaya berzakat. Jika zakat berjalan sesuai ketentuan, yakinilah akan mendapat perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Islam yang rahmatan lil alamin.Ahmad Taslim juga memuji perhatian sangat besar dari walikota Makassar dua periode tersebut terhadap gerakan zakat. Tidak lain karena, dirinya mengetahui persis keutamaan berzakat. Dalam sejarah peradaban islam misalnya, zakat merupakan salah satu rukun Islam, sekaligus mampu mengentaskan kemiskinan. Prestasi paling gemilang terjadi pada masa periode Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang hanya memimpin selama kurang lebih 2 tahun 5 bulan. Seluruh masyarakat saat itu sangat makmur. Bahkan saking makmurnya, sudah tidak ada satupun dari mereka yang menjadi mustahik (penerima zakat), sehingga alokasi dana zakat yang tersedia disalurkan ke negara lain.Keutamaan tersebut, menjadikan Danny berketetapan hati menjadikan BAZNAS berada di garda terdepan mengurus masalah perzakatan. Karena itu, Danny mengharapkan, seluruh jajaran ASN dan non ASN di jajaran Pemerintah Kota Makassar berzakat setiap bulan di BAZNAS. Begitu pula, masyarakat muslim membiasakan zakat subuh.Sementara itu, Ketua Bidang I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, H Arifuddin menambahkan, UPZ PDAM Kota Makassar merupakan salah satu instansi yang sellau menyerahkan dana ZIS. Jumlahnyapun cukup besar.“UPZ PDAM Makassar juga pernah mendapat penghargaan dari BAZNAS,” tambahnya.Dikonfirmasi terpisah, Ketua UPZ PDAM Makassar, Saleh,S.Ag mengatakan, dana ZIS yang diserahkan ke BAZNAS Kota Makassar berasala dari seluruh karyawan muslim di perusahaan daerah yang beralamat di Jalan Ratulangi tersebut. “Karyawan di PDAM ini lebih 800 orang,” ujarnya. Hendrik Pieter
Comments
Post a Comment